Memperbaiki Charger Lampu Emergency

Pindahan materi dari gurukatro ..............

Pada posting yang telah lalu, guruKATRO pernah membahas tentang cara mengganti baterai lampu emergency dengan memanfaatkan baterai bekas laptop, dan kali ini akan dibuka masalah kedua tentang kelemahan kedua dari produk lampu emergency yang sering menimpa terutama jenis yang murahan. Yaitu Charger dari alat tersebut.

Baca juga :
Membuat Lampu emergency dari neon bekas yang sudah mati
Mengganti baterai lampu emergency dengan memanfaatkan baterai bekas laptop


Jangan khawatir dengan kerusakan pada bagian tersebut sangat mudah dilakukan, karena rangkaiannya sangat sederhana. coba saja amati yang berikut ini :

urut dari yang paling kiri

  1. Jek listrik,
  2. Resistor ukuran bisa antara 100 kilo hingga 1 mega ( 1 mega = 1000 kilo), contoh diasat menggunakan ukuran 1 mega (coklat-hitam-hijau), dan kapasitor digunakan untuk jemper resistor, ini berfungsi untuk menyetabilkan arus (ukuran kapasitor juga bisa antara 470 nano Farad (474) hingga ukuran 1 mikro farad (105), contoh diatas menggunakan 680 nano farad (684), yang penting ukuran minimal tegangan harus diatas 300 volt (untuk menghindari kerusakan), karena akan dibebani tegangan langsung dari instalasi PLN yang kisaran tegangannya 220 volt. Dua komponen ini difungsikan sebagai penurun tegangan dari 220 volt menjadi sekitar 3 volt (kalau seandainya menggunakan trafo, tapi dg menggunakan paralel R dan C itu bukan keluar 3V, bila disentuh ujung jari masih terasa nyetrum!, mungkin hanya amper yang diturunkan disini). Jadi inti kerja atau kegunaan dua komponen ini sama saja dengan trafo atau ACmatic pada rangkaian regulator ac adapter atau charger yang lebih besar.
  3. Lampu led dan resistor (opsional), hanya untuk indikator ada atau tidaknya arus listrik. Ukuran antara 330 ohm hingga 1 kilo, contoh diatas menggunakan 1 kilo (coklat-hitam-merah)
  4. 4 biji dioda silikon IN4007 dipasang brigde, difungsikan sebagai penyearah arus dari AC menjadi DC,
  5. Elko dengan ukuran antara 10uF hingga 100uf dipasang pada bagian output DC yang dihasilkan oleh dioda brigde (opsional saja), kebanyakan produk yang lebih murah tidak memasang bagian elko ini.
  6. Dioda pengaman baterai dengan seri IN4002 (opsional), kebanyakan produk yang lebih murah tidak memasang bagian dioda ini.


Semua rangkaian hampir sama dengan regulator atau charger besar. yang paling menakjubkan hanyalah bagian yang dijelaskan pada nomor 2, sebuah trafo atau rangkaian AC adapter bisa diganti hanya dengan satu biji resistor dan satu biji kapasitor

Ockeylah ... pasti cukup rumit bagi pemula untuk memahami hal seperti yang diatas, karena itu kini saya coba untuk memilah sebagian demi sebagian :

1. JEK gak usah dibahas, itu hanya colokan dan dua utas kabel saja, mari langsung lihat dua komponen pengganti trafo, satu buah resistor dijemper alias di paralel dengan satu buah kapasitor:

Rangkaian inilah yang berfungsi sebagai ac adapter, mengubah dalam hal ini menurunkan tegangan listrik walau dalam kasus ini mungkin amper yang bisa diturunkan, dan ternyata bagian inilah yang paling sering rusak ..... kadang rusak kapasitornya, kadang juga resistor yang rusak.


NB :
  • Resistor 1 ataupun 2.2 mega ohm sangat mudah didapat, tapi kapasitor dengan kapasitas 684 (680 nano) dengan voltage 400v seperti gambar diatas, cukup repot mencarinya, mungkin harus ke toko komponen elektronik, atau bila mau, bongkar saja lampu emergency bekas milik tetangga yang rusak kemarin sore itu, heheheheh ...
  • Kerusakan kapasitor pada bagian ini biasanya ditandai dengan pecahnya plastik pembungkus badan kapasitor itu sendiri, walau kadang kerusakan tidak meninggalkan tanda tanda apapun secara kasat mata dan hanya bisa diketahui dengan tester. Ukur dengan tester dan pilih skala x10K, bila jarum tester bergerak kemudian balik lagi, itu artinya kapasitor masih bagus. jika tidak bergerak berarti kapasitor sudah kering, jika bergerak dan tidak balik lagi, berarti kapasitor sudah korslet, tapi jarang sekali terjadi korsluit pada kapasitor disini, karena bila terjadi korsluit (hubung singkat), pasti semua rangkaian lainyya akan gosong karena mendapat asupan tegangan yang 220 Volt!. Perlu diperhatikan juga pada saat mengukur, jari tangan atau benda basah lainnya jangan sampai menyentuh bagian logam pin tester/kaki kapasitor, karena pada skala x10k ohm kita pegang kedua pin tester dengan jari tangan saja sudah memebuat jarum tester bergerak)
  • Kerusakan Resistor biasanya bisa terlihat bila bagian tengah badan resistor gosong, walau badan gosong ini juga belum tentu resistor mati. Tapi bila sudah gosong sebaiknya ganti saja. Resistor dengan ukuran diatas 100K hanya mungkin diukur dengan skala x10K.


2. Sesudah tegangan listrik turun menjadi sekitar 3 volt, mari dilanjutkan dengan melihat rangkaian berikutnya, rangkaian ini akan sama saja dengan regulator adapter lainnya baik dalam bentuk trafo maupun ACmatic. yaitu 4 biji dioda yang tugasnya mengubah arus bolak balik (AC) menjadi arus searah (DC),


Sebelum masuk dioda, kabel kuning dan biru masih arus AC, dan setelah melewati dioda arus menjadi DC (merah + hitam -)


NB :
  • Harus sangat teliti dalam memasang kaki kaki 4 dioda tersebut, perhatikan bila tanda pita ketemu tanda pita, harus menjadi saluran menuju kaki baterai +, kaki tanpa tanda pita  kumpul dengan kaki tanpa tanda pita harus disalurkan ke kaki - baterai. Dua bagian pertemuan kombinasi kaki diaoda (satu tanpa pita satu dengan pita) disalurkan langsung ke jek dan yang melewati kapasitor + resistor. kalau yang ini bisa terbolak balik gak papa.
  • Sebenarnya hanya sampai disini juga rangkaian sudah bisa digunakan untuk men charger baterai lampu emergency, jadi bagi yang minim bahan, bisa sampai disini saja. Tinggal hubungkan kabel merah dengan kaki baterai + dan kabel hitam disambung ke kaki - baterai, colokkan jek ke stop kontak listrik, maka berjalanlah proses pengisian baterai.
  • Pada kasus teretentu ada beberapa produsen yang ngirit bin pelit dengan cara memasang hanya satu buah dioda pada kabel kuning (setelah ac adapter) saja, sementara kabel biru dibiarkan langsung menjadi negatif (ngirit 3 buah dioda untuk satu rangkaian). Tindakan ini sebenarnya tidak mengapa dan rangkaian akan tetap bekerja, namun itu artinya meningkatkan kemungkinan cepat rusaknya komponen yang lain. 

========================================
3. Namun bila ingin arus keluaran lebih stabil, silakan tambah elko antara 4,7uf hingga 100uf dengan minimal voltage 10 volt, pada bagian output DC nya,



pada contoh menggunakan ukuran elko 100uf/16 volt


  • Pemasangan harus sesuai gambar, bagian kaki elko negatif (bertanda pita) harus pada kabel negatif (hitam), bila terbalik maka elko bisa meledak



4. Dan bila ingin baterai benar benar aman, silakan tambah satu buah dioda silikon dengan type IN4002 pada kabel + (merah) sebelum disambungkan ke baterai, pemasangan harus sesuai gambar, bila terbalik maka listrik tidak bisa mengalir.




5. Baru kemudian disambungkan ke kaki baterai






6. Eh kelupaan, ...... untuk bisa tahu ada aliran listrik atau tidak sekaligus isi baterai sudah cukup atau belum, coba pasang led indikator, cara pemasangannya seperti ini saja cukup!



Katoda (-) dipasang lansung pada kebel hitam (kaki - baterai), dan Anoda dipasang pada kabel kuning  (AC 3 volt) setelah disaring dengan resistor ukuran antara 330 ohm hingga sekitar 1k, pada contoh menggunakan resistor 1K (coklat-hitam-merah)

Dengan pemasangan seperti ini, led nyala led akan semakin redup bila isi baterai semakin banyak. lumayan lah, ini jadi seperti indikator yang bagus, walau tidak terlalu akurat.

NB :
Kaki kaki led memiliki ciri yang bisa dilihat dengan mata telanjan, lihat saja ujung ujung kedua kaki led didalam badan kaca tabung led. kaki yang lebih lebar dan berisi inti cahaya led adalah katoda dan mendapat aliran listrik negatif. Sedangkan kaki yang ujungnya lebih kecil serta tidak memiliki sumber cahaya led adalah anoda, mendapak tegangan listriki positif.

7. Terakhir sekali, sebenarnya ini bukan hanya tentang reparasi, tapi bisa juga bahkan lebih mudah bila diaplikasikan sebagai sarana untuk praktek membuat sendiri charger lampu emergency LED.

Demikian pembahasan tentang Memperbaiki Charger Lampu Emergency yang bisa eleKATRO sampaikan, semoga ada manfaatnya, mohon maaf bila masih banyak kekurangan, bila ada yang masih perlu ditanyakan, silakan sampaikan pada kolom komentar yang tersedia, saran dan kritik membangun selalu kami nantikan demi kemajuan bersama kita bersama, terima kasih.

Komentar

  1. Assalamunalikum guru, maaf agak menyimpang. Saya punya ocl 150 w namun hanya punya trafo tegangan 12v dan alhasil kurang jernih. Apa saja yg perlu d ganti agar ocl 150w maksimal di teg 12v saja? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf saya belum pernah mencoba .. sehingga tidak bisa menjawabnya

      Hapus
    2. Ikut jawab......untuk ocl 150 klo yang beredar dipasaran itu minimal pakai trafo ct 18 volt.......klo pakai 12 volt udah pasti sangat kurang untuk supplynya.......jadi silahkan ganti trafo yang 18 volt minimal 3A......klo mau maksa dg trafo 12 volt
      silahkan beli inverter 12 volt ke 18 volt yang harganya bisa buat beli trafo 3A

      Hapus
  2. wah lreatif om guru katro...
    bikinin tutorial yang pake baterai hp dong om.
    dan led dari bekas lampu led 220v kw

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. heheheh ... hanya mencopy dari lampu emergency yang pernah saya reparasi

      Hapus
  4. Itu untuk ngecas batery yang berapa volt?

    BalasHapus
    Balasan
    1. antara 3 sampai 9 (tapi ini hanya pengalaman saat bongkar lampu emergency)

      Hapus
  5. Tanya pak...setelah susunan komponen untuk charger batre di buat..terus untuk menyalakan lampu led nya apakah cukup memparalel jalur yang menuju ke batre saja atau masih di tambah dengan komponen lain pak...?dan apakah ketika senter di nyalakan sembari di tancap ke pln apakah senter akan menyala terang atu redup karena arus di bagi dengan batre??terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau yang seperti diatas, led langsung ke kaki baterai atau disaring dengan R seperlunya agar led awet
      tapi yang paling penting adalah
      jangan sekaqli kali menyalakan LED pada saat di charge ... Led akan mati semua

      Hapus

Posting Komentar