Untuk memperoleh kualitas audio yang memuaskan, diperlukan rangkaian Power Supply (PSU) yang memadai, baik memadai dilihat dari kecukupan daya yang dihasilkan oleh serangkai PSU maupun memadai tentang cara merangkai PSU itu sendiri.
Semakin besar badan aki, semakin besar Arus (Amper) yang dihasilkan,
2. Rangkaian Power Supply menggunakan TRAFO
Trafo PSU Amplifier dengan inti kumparan flat besi (bentuk E -I , atau bentuk E - E ,atau bentuk toroid (donat), baru bisa menurunkan tegangan saja, tegangan dari PLN 220 atau 110, diturunkan menjadi 3V atau 6V atau 9V atau 12V atau 15V atau 18V atau 24V atau 32V atau 45V. Sedangkan aliran bolak balik / AC (Alternating Current) dari PLN, masih tetap 100% AC. maka dari itu, tegangan yang baru saja keluar dari sekunder Trafo sering disebut sebagai VAC Seletah mengalir melalui DIODA, barulah aliran listrik yang sudah diturunkan tegangannya itu menjadi searah / DC (Direct Current
pada TERSTER JADUL terlihat VAC 29,9V dan pada VDC terbaca 40V harap maklum itu tester murah dan sudah pernah beberapa kali jatuh terpelanting ke lantai
Tanda + dioda Bridge sejenis itu ada pada badan dioda, apabila tulisan + sudah terhapus, cara mengetahuinya adalah dengan melihat satu kaki yang arah hadapnya berbeda .... itulah kaki +
setelah itu menentukan kaki - adalah yang posisinya berhadapan secara diagonal dengan kaki +
sehingga dua kaki lain yang saling berhadapan adalah kaki AC ( disambung ke kaki sekunder trafo)
atau bila pakai dioda bridge jenis sisir dipasang seperti ini
bila sedang tekor komponen, bisa hanya dengan menggunakan dua buah dioda saja, walau pastinya amper akan berkurang separuhnya, tapi bila sedang darurat apa salahnya
Pemasangan dari sekunder trafo menuju kaki VAC dioda (kabel biru pada gambar) boleh terbolak balik alias gak papa, karena keluar dari trafo masih benar benar 100% AC
2.b. Trafo engkel atau trafo nol (0) digunakan untuk men supply Amplifier tegangan simetris.
Inilah yang paling spektakuler (dalam kemiskinan trafo .... heheheh),
3.c. Menggunakan dioda berdge jenis sisir
3.d. Trafo CT digunakan untuk supply Amplifier Single Supply
dua dioda dipasang sejajar dari sekunder trafo titik kanan kiri yang sama voltage nya, katoda digabung jadi satu membentuk tegangan positif (+), dan CT langsung menjadi negatif (-) untuk efisiensi daya dan menepis kerut AC barangkali masih ada yang tersisa setelah dioda, biasanya orang memasang paralel capasitor 104 pada setiap dioda
dan kata orang untuk menepis interferensi frekuensi tinggi, ELKO juga mesti di paralel menggunakan Capasitor 104 pula
demikian ... ternyata cukup capai juga membuat gambar sebanyak itu
Pada Posting kali ini eleKATRO hanya akan membahas tentang cara merangkai PSU, tidak akan melebar ke masalah kecukupan daya yang dihasilkan oleh sebuah PSU.
1. Sebagai bahan perbandingan coba amati PSU dengan sumber baterai atau Aki.
Umumnya baterai yang dijual di pasaran dibuat dengan tinggi tegangan 1,5V, kecuali baterai 18650 yang memiliki tegangan 3,7V dan baterai kotak yang biasanya memiliki tegangan 9V. Disini tidak akan membahas arus baterai .... karena ada cukup banyak variasi disana.
untuk men supply amplifier 5 ~ 6 Volt berarti dibutuhkan minimal 3 buah baterai atau optimalnya 4 buah baterai yang disusun secara seri
Untuk men supply Amplifier 9 Volt berarti harus seri 6 buah baterai dan untuk 12V harus membuat seri 8 buah baterai.
Bila ingin awet, baterai bisa dibuat paralel, karena dengan paralel maka arus akan menjadi lebih besar
Jaman dulu banyak tersedia Aki dengan tegangan 6V, tapi sekarang lebih banyak yang 12V, rata rata sepeda motor dan mobil kecil menggunakan Aki 12V, namun pernah suatau hari eleKATRO disuruh memperbaiki lampu sen pada sebuah truk, ternyata menggunakan dua buah aki yang dipasang secara seri, sehingga tegangan yang dihasilkan setinggi 24V.
Semakin besar badan aki, semakin besar Arus (Amper) yang dihasilkan,
2. Rangkaian Power Supply menggunakan TRAFO
Trafo PSU Amplifier dengan inti kumparan flat besi (bentuk E -I , atau bentuk E - E ,atau bentuk toroid (donat), baru bisa menurunkan tegangan saja, tegangan dari PLN 220 atau 110, diturunkan menjadi 3V atau 6V atau 9V atau 12V atau 15V atau 18V atau 24V atau 32V atau 45V. Sedangkan aliran bolak balik / AC (Alternating Current) dari PLN, masih tetap 100% AC. maka dari itu, tegangan yang baru saja keluar dari sekunder Trafo sering disebut sebagai VAC Seletah mengalir melalui DIODA, barulah aliran listrik yang sudah diturunkan tegangannya itu menjadi searah / DC (Direct Current
2.a Merangkai Power Supply untuk Amplifier Single Supply menggunakan Trafo 0 (engkel)
Pengertian Trafo 0 (engkel) disini dimaksudkan sebuah trafo yang memiliki kaki salulan sekunder dengan urutan dimulai dari angka nol (0), misalnya seperti ini : 0 - 6 - 9 - 12 - 15 atau 0 - 9 - 12 - 15 - 18 dll Trafo 0 (engkel) akan digunakan untuk mensupply Amplifier sinlgle supply, yang paling sempurna adalah dengan 4 buah dioada yang membentuk jembatan,
atau menggunakan dioda bridge yang sudah jadi
Pengertian Trafo 0 (engkel) disini dimaksudkan sebuah trafo yang memiliki kaki salulan sekunder dengan urutan dimulai dari angka nol (0), misalnya seperti ini : 0 - 6 - 9 - 12 - 15 atau 0 - 9 - 12 - 15 - 18 dll Trafo 0 (engkel) akan digunakan untuk mensupply Amplifier sinlgle supply, yang paling sempurna adalah dengan 4 buah dioada yang membentuk jembatan,
atau menggunakan dioda bridge yang sudah jadi
Pada proses perubahan dari AC menjadi DC oleh komponen yang disebut dioda itu, ada suatu keuntungan sebenarnya, tapi kadang kurang disadari oleh para pemula seperti saya ini, dan akibatnya bisa mengorbankan Amplifier karena terlalu tinggi tegangan yang di berikan.
Perlu di pahami bila pada proses dari VAC menjadi VDC itu membuat tegangan naik setinggi :
1. beberapa rekan OL dengan rumus : VDC = VAC x 1,414
2. dan ada pula yang menyatakan dengan rumus : VDC = VAC + (VAC/3,14)
Jadi ada dua rumus dengan hasil yang berbeda .... coba saja :
1. 32VAC = 32x1,414 = 45,248
2. 32VAC = 32 + (32/3,14) = 32 + 10,1910828025478 = 42,1910828025478
nomor 1 : 32VAC menjadi 45VDC
nomor 2 : 32VAC menjadi 42VDC mana yang benar ????
dari pada puyeng mending eleKATRO eksperimen sendiri saja ... heheheh
1. beberapa rekan OL dengan rumus : VDC = VAC x 1,414
2. dan ada pula yang menyatakan dengan rumus : VDC = VAC + (VAC/3,14)
Jadi ada dua rumus dengan hasil yang berbeda .... coba saja :
1. 32VAC = 32x1,414 = 45,248
2. 32VAC = 32 + (32/3,14) = 32 + 10,1910828025478 = 42,1910828025478
nomor 1 : 32VAC menjadi 45VDC
nomor 2 : 32VAC menjadi 42VDC mana yang benar ????
dari pada puyeng mending eleKATRO eksperimen sendiri saja ... heheheh
VAC
pada TERSTER JADUL terlihat VAC 29,9V dan pada VDC terbaca 40V harap maklum itu tester murah dan sudah pernah beberapa kali jatuh terpelanting ke lantai
Kesimpulannya anda bisa rancang sendiri, dengan tester yang mahal dan canggih mungkin bisa memperoleh hasil yang lebih otentik.
yang penting disini adalah perlu diketahui bahwa ada kenaikan tegangan setelah keluar dari dioda, dan ini menjadi penting ketika kita akan memberi supply ke amplifier (terutama pada amplifier IC) dan juga menentukan berapa voltage maksimal yang tertera pada badan elko PSU.
misalnya VAC 30V ...maka akan menjadi 40VDC atau diatasnya ... sehingga jangan gunakan elko 35V, gunakanlah yang 50V
heheheeh ...
kembali ke marangkai PSU single supply
satu trafo nol - 4 buah dioda dan satu buah elko
Tanda + dioda Bridge sejenis itu ada pada badan dioda, apabila tulisan + sudah terhapus, cara mengetahuinya adalah dengan melihat satu kaki yang arah hadapnya berbeda .... itulah kaki +
setelah itu menentukan kaki - adalah yang posisinya berhadapan secara diagonal dengan kaki +
sehingga dua kaki lain yang saling berhadapan adalah kaki AC ( disambung ke kaki sekunder trafo)
atau bila pakai dioda bridge jenis sisir dipasang seperti ini
bila sedang tekor komponen, bisa hanya dengan menggunakan dua buah dioda saja, walau pastinya amper akan berkurang separuhnya, tapi bila sedang darurat apa salahnya
Pemasangan dari sekunder trafo menuju kaki VAC dioda (kabel biru pada gambar) boleh terbolak balik alias gak papa, karena keluar dari trafo masih benar benar 100% AC
2.b. Trafo engkel atau trafo nol (0) digunakan untuk men supply Amplifier tegangan simetris.
Inilah yang paling spektakuler (dalam kemiskinan trafo .... heheheh),
titik 0 trafo dibuat GND atau CT, satu titik yang lain, misalnay 12V atau 15V atau 18V atau 32V dibuat - dan + dengan memasang dua dioda dengan posisi saling belawanan.
3. Merangkai PSU dengan trafo CT untuk Supply Amplifier tegangan simetris :
3.a. Menggunakan 4 dioda
3.b. Menggunakan dioda bridge
3.a. Menggunakan 4 dioda
3.b. Menggunakan dioda bridge
3.c. Menggunakan dioda berdge jenis sisir
3.d. Trafo CT digunakan untuk supply Amplifier Single Supply
dua dioda dipasang sejajar dari sekunder trafo titik kanan kiri yang sama voltage nya, katoda digabung jadi satu membentuk tegangan positif (+), dan CT langsung menjadi negatif (-) untuk efisiensi daya dan menepis kerut AC barangkali masih ada yang tersisa setelah dioda, biasanya orang memasang paralel capasitor 104 pada setiap dioda
dan kata orang untuk menepis interferensi frekuensi tinggi, ELKO juga mesti di paralel menggunakan Capasitor 104 pula
contoh pemasangan milar diparalel pada tegangan simetris
Demikian pembahasan tentang
Power Supply Trafo Kern Inti Besi
yang bisa eleKATRO
sampaikan, semoga ada manfaatnya, mohon maaf bila masih banyak kekurangan, bila ada yang masih perlu ditanyakan, silakan sampaikan pada kolom komentar yang tersedia, saran dan kritik membangun selalu kami nantikan demi kemajuan bersama kita bersama, terima kasih.
apakah capasitor jg perlu dipasang pada travo CT untuk tegangan simetris pak ? trus pengaruhnya apa ?
BalasHapuspada dasarnya tetap dibutuhkan dan pengaruhnya juga sama saja dengan yg non simetris, tapi mungkin karena efek tersebut hanya bisa diamati dengan alat khusus (tidak terlalu terlihat bila tanpa alat pengukur), maka sering diabaikan)
Hapusbesok mau tak coba pasang ah
BalasHapusApakah nilai capasitornya mesti 104 pak guru...?
BalasHapusbisa antara 223 hingga 224
HapusAssalamualaikum pak guru.
BalasHapusAdakah skema penambah ampere utk tegangan simetris 65v 10 amper menjadi 65v 20amper,
Terimakasih sebelumnya.
DALAM PEMBAHASAN INI SAYA HANYA TAHU SATU CARA UNTUK ITU
HapusYAITU MEMPERBESAR DIAMETER KAWAT EMAIL 2X LIPAT DARI YANG SUDAH TERPASANG
ATAU MENGGANDAKAN LILITAN DENGAN PANJANG DAN DIAMETER YANG SAMA DG LILITAN SEKUNDER YANG SUDAH ADA
Assalamualaikum pk guru.
BalasHapusBagaimana caranya menaikkan amper tegangan simetris, misalnya 65vdc 10amper dinaikkan menjadi 65vdc 20amper.
Terimakasih sebelumnya.
sementara ini sepengetahuan saya tidak ada
Hapusbisanya hanya dengan meurunkan tegangan menjadi separuhnya, maka akan menaikkan amper dua kali lipatnya
misal :
65V / 10 A menjadi 33V / 20 A
hanya dengan memperbesar ukuran trafo yang bisa begitu
Assalamualaikum Pak Guru.. apakah benar pada gambar 3d, jika trafo ct dijadikan single supply maka akan menghasilkan ampere 2 kali lipatnya.. karena sekarang sedang kemiskinan trafo. Hehehe
BalasHapusIYA ...
HapusMAKSUDNYA 2X LIPAT DIBANDING BILA
TRAFO YANG SAMA TETAP DIGUNAKAN CT
Ass pak Guru ..kalau TRAFFO CT 5 Amper dijadikan power suply engkel dengan 2 buah Dioda dan 1 Elko dan untuk negatifnya menggunakan CT pada Trafo, apakah nilai Amper trafo berkurang ? atau tetap ?
BalasHapusNILAI AMPER MALAH 2X LIPAT DIBANDING BILA DIJADIKAN CT
HapusAssalamu'alaikum, ingin bertanya, jika ingin membuat psu 18-24v simetris 3-5A menggunakan battery 18650 untuk menyuplai power stereo 2x 2set TIP2955-3055 + tune control dengan sumber 12v non ct, rekomendasinya bagaimana ya?
BalasHapusSementara ini saya menyiapkan inverter dc 12v single to 18/24/32v ct, BMS 3s, dan 6pcs battery 2000mAh. Apakah sudah ckup
tulisan pada kit equalizer 12v ac. Apakah dari travo langsung atau pake supply tambahan guru?
BalasHapus